Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014

Karena aku

Karena aku juga sang makhluk-Nya dengan segala kelemahan, yang apabila terluka, terjerembab, terhanyut, terlupakan, ter--- akan duduk patah hati menangis! Karena aku juga sang makhluk-Nya dengan kalbu yang takpernah seluas Kekasih-Nya yang apabila dihina dicaci maki, diludahi, dibuang, di--- akan meraung mengadu keluh kesah kepada Sang Maha

Melupakanmu

Jika saja semudah bernafas, takbutuh jutaan waktu untuk melupakanmu, takperlu jutaan tetes air mata untuk menghapus senyummu, tak akan ada jutaan duka untuk merepih hangat pelukmu. Kita tak lagi berada di musim yang sama, kau disana menikmati musim semi bertabur bunga, sementara aku disini terus berpayung ditengah hujan mencarimu. Bantu aku melupakanmu Menghilanglah seperti sehelai daun yang jatuh di sungai, hanyut ke muara dan tak pernah lagi akan kembali! Bisa?!

Tembok!

Tuhan, aku tahu jalan kupilih benar menurut-MU Namun, diujung lelah kini hatiku sungguh perih harus melihat yang seharusnya dengan 'aku' Kuatkan aku.. karena kini, serpihan itu... mulai goyah! meruntuhkan serpihan-serpihan yang susah payah aku bangun 'kembali' Haruskah aku menjauh lebih jauh lagi? tapi sekarang tak mungkin, kami berada ditempat yang sama yang kini telah berbatas tembok Bagaimana mungkin aku, yang dahulu berbeda jarak tanpa tembok dengan tempat bersama tembok Tembok batas kita!

Haha ternyata dugaanku benar, selamat ya :) tapi, tolong jangan ganggu aku lagi! Risih!

Kebenaran

Pada seluruh bintang berkilau yang jauh tak kasat mata Pada cahaya terang yang digelapi awan hitam Pada kebenaran yang tertutup kesalahan Dimana sebenarnya kebenaran ditegakkan Mengapa yang jauh tak kasat mata tak ternilai sedang ia adalah bintang berkilau Mengapa yang digelapi awan hitam tak berharga sedang ia adalah cahaya terang Mengapa disebut kesalahan sedang ia adalah kebenaran Dimana sebenarnya kebenaran ditegakkan