Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Haruskah selalu terekspresikan?

Sore kali ini, langit sedikit mendung tetes-tetes beningnya bertumpahan Semilir anginpun menyelisik menguraikan kegerahan . Duduk terdiam menatap layar hitam, aku termenung Haruskah selalu terekspresikan sehelai gembira canda? Lalu bagaimana dengan setumpuk gelisah hati? sebongkah senyum palsu?

Janji-Nya

     Di ufuk timur, perlahan-lahan muncul sinar terang. Sinar itu menyelisik masuk menembus jendelaku Seketika silaunya hadir di mataku, membuatku terjaga dari tidur. "Astaga, udah pukul berapa ini? Duh, pasti telah ke sekolah nih" segera saja ku berlari menuju kamar mandi, mengganti baju dan bergegas ke sekolah. "Huh untung saja belum telat!" *****      Pelajaran pertama dimulai, kantuk mulai menyelimutiku. Teringat kejadian tadi pagi, aku mulai berkhayal. "Nama kamu siapa? Melisa ya? tanya seorang yang ku tabrak karena buru-buru memasuki kelas. Ia mengambil kartu pelajarku. "Maaf, aku lagi buru-buru" tak ku hiraukan ia yang bertanya kepada ku. Ah.. andai saja aku tak terburu-buru masuk ke kelas, aku pasti bisa mengenalnya dan siapa tahu ia jodohku khayalku sambil tersenyum "Lisa, sedang melamunkan apa kamu, nak? tanya guru kepada aku yang sedari tadi tak memperhatikannya "Gak ada, Bu" senyum dan khayalku terhenti. L...

Tebakan

Haha aku memang tak pandai bermain tebakan Menebak segala gerak-gerik yang tertangkap mata Mencari kebenaran yang mengalun di hati Haha aku memang tak pandai bermain tebakan Menilai bahwa yang aku rasakan itu bukan kebenaran Mengerti yang terjadi tak seperti anganku Karena tebakan adalah hal yang tak pasti Haha aku memang tak pandai bermain tebakan #latepost-27okt2014

Apa yang kutulis

Apakah yang kutulis selalu menceritakan tentang hidupku tidak juga mungkin sebagian saja Maka dari itu, taksemua yang terlihat itu benar dan yang tak terlihat itu salah bagaimana kita harus selalu menggunakan mata yang tak pernah salah mata yang selalu mengajarkan kebenaran; mata hati

Sepucuk hitam diatas putih

Apalah arti sepucuk hitam diatas putih jikalau tak mempunyai makna entahlah aku juga takpernah professional dalam menerjemahkannya Sepucuk hitam diatas putih kali ini sangat berarti aku menyimpannya rapi ditempat yang indah aku tak ingin sepucuk hitam diatas putih itu hilang begitu saja Karena bagiku, ia memberikan makna indah didalam perjalananku bagaimana ia mengajari arti dari menghargai bagaimana ia mengajari arti dari mencintai dan bagaimana ia mengajari arti dari melepaskan dan keikhlasan Sepucuk hitam diatas putihku dari dia yang pernah hadir sebagai kado dari Tuhan

Sepotong hujan

Dibatas senja kali ini ada sepotong hujan mengikuti bersamaan dengan lagu rindu seorang gadis yang terduduk patah hati karena cinta Sepotong hujan menjadi saksi sendunya. Lagu itu. Tulisan itu. Foto itu. Kenangan itu. Membuatnya takmampu membuat pilihan lagi. Ia hanya mampu memilih sendu. Sendunya yang teramat dalam. Didepannya kini, tak ada lagi seorang yang dulu menjadi 'pemimpin hatinya'. Dikala sedih, tak ada lagi 'penghibur hati' yang menemaninya. Kemana 'dia' yang selalu disebut dalam do'a-do'a panjang? Lagi-lagi sepotong hujan mengalir deras menerjang bumi seakan-akan ia mewakili sendu terdalam gadis itu terkulai lesu dalam balutan seragam putih abu-abu Bersamaan dengan redanya sepotong hujan reda pula sendu gadis itu dan muncul pelangi dari balik awan Bahwa sepotong hujan telah menjadi saksi munculnya pelangi dan gadis itu takkan pernah melupakan 'sepotong hujannya'

Beritahu aku

Beritahu aku apa arti dari sorot matamu yang tajam ke arah ku Beritahu aku apa maksud dari senyum mu yang memiliki banyak makna Beritahu aku apa isi hatimu yang susah sekali kutebak Apa hanya aku yang merasa bahwa kamu belum sepenuhnya membuang rasa itu Benarkah? Apa hanya aku yang merasa bahwa kamu sebenarnya tak ingin namun harus menjalaninya Benarkah? Apa posisiku sekarang? Benarkah hanya sebatas 'seorang teman' Beritahu aku Karena terkadang, aku juga takpernah ingin meski aku harus menjalaninya Ini pilihanku Iya, aku sangat paham akan hal ini Sekarang, aku hanya ingin tahu akan hal yang masih mengganjal di sepotong hatiku ini Beritahu aku

Bertanya?

Terkadang, aku merasa sendiri ditemani sepi Terkadang, aku merasa takpunya tempat berbagi cerita Sepi.  Takpernah tau dimana tempat aku harus berbagi cerita Ketika hujan telah penuh dipelupuk mata Aku tak mengerti. Takpernah mengerti. Bagaimana aku harus bersikap agar 'mereka' mengerti aku Apa selalu aku yang harus mengerti? Entahlah, aku tak paham Takpernah paham. Disekelilingku memang banyak tapi aku takmerasa 'memiliki salah satunya' Mereka bagian dariku tapi, apakah aku juga 'bagian' dari mereka? Satu tanya ini, hal yang selalu terngiang dibenakku. 'APA POSISIKU?'

Kalimat untuk besok?

Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh.. Konichiwaaaaaaa :D Hai hai readers, jumpa lagi dengan saya manusia paling hitzzzz hho Kali ini gue akan ngebahas tentang 'satu tahun yang lalu' *tetottt Ada apa dengan 'satu tahun yang lalu?' Kenapa harus 'satu tahun yang lalu?' Jawabannya.. Adalah... Jeng jeng haha Oke kelamaan-_- Jadi, 'satu tahun yang lalu' tepatnya tanggal 12 Oktober 2013 adalah momen dimana....sudah cukup nanti kamu galau nisss wkwk:'D Hari ini baru tanggal 11 Oktober 2014, besok deng berarti. Iya besok:$ Gue cuma mau bilang cepet ya setahun. Gak kerasa. Udah gitu aja. Haha apa coba? Gak kok, gue bakalan cerita panjang kali lebar kali tinggi *lo kira rumus choy?:D Hmm *tarik nafas berat* Dear kamu... Gak terasa ya, setahun itu cepet.. Gak terasa tiba tiba besok udah 12 Oktober lagi... Tapi sayang, suasananya udah beda. Iya beda. Kamu bukan lelaki hebatku lagi, tapi kamu lelaki ...