Janji-Nya
Di ufuk timur, perlahan-lahan muncul sinar terang. Sinar itu menyelisik masuk menembus jendelaku Seketika silaunya hadir di mataku, membuatku terjaga dari tidur.
"Astaga, udah pukul berapa ini? Duh, pasti telah ke sekolah nih" segera saja ku berlari menuju kamar mandi, mengganti baju dan bergegas ke sekolah.
"Huh untung saja belum telat!"
*****
Pelajaran pertama dimulai, kantuk mulai menyelimutiku. Teringat kejadian tadi pagi, aku mulai berkhayal.
"Nama kamu siapa? Melisa ya? tanya seorang yang ku tabrak karena buru-buru memasuki kelas. Ia mengambil kartu pelajarku.
"Maaf, aku lagi buru-buru" tak ku hiraukan ia yang bertanya kepada ku.
Ah.. andai saja aku tak terburu-buru masuk ke kelas, aku pasti bisa mengenalnya dan siapa tahu ia jodohku khayalku sambil tersenyum
"Lisa, sedang melamunkan apa kamu, nak? tanya guru kepada aku yang sedari tadi tak memperhatikannya
"Gak ada, Bu" senyum dan khayalku terhenti. Lalu ku perhatikan guru tersebut mengajar.
*****
Sepulang sekolah, tania temanku mengajak pergi ke tempat pengajiannya di masjid Al-Ikhlas.
"Lis, ikut yuk hari ini ke masjid Al-Ikhlas. Hari ini ada pembahasan tentang iman loh oleh Ustadz Ali!"
"Gak ah, aku mau pulang ngelanjutin tidur. Ngantuk banget gara-gara semalem tidur jam 00.01 WIB"
"Ngapain aja kamu tidur sampe pukul segitu?"
"Main plants and zombies lah, seru loh! Aku mau nyelesain level 10" cengirku
"Lisa.. Lisa.. Lebih baik kamu belajar daripada main gituan. Banyak mudharatnya lis kamu main, udah gak belajar, kesekolah telah lagi! Gimana mau lulus SNMPTN coba? Gak mau jadi orang sukses?"
"Ya mau dong tan. Tapi kalo pun gak sukses, nanti jodohku bakalan kaya raya tan" aku tersenyum
"Yey ngarep! Mana ada orang yang mau kalo kita aja males belajar"
"Biarin wek" ku tinggalkan tania sendirian dan pulang menuju rumah. Tania hanya bisa menggelengkan kepala. Tapi, niatnya untuk merubah lisa tak berhenti disana
".. Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).. " (Q.S. An-Nur/24:26)
"Main plants and zombies lah, seru loh! Aku mau nyelesain level 10" cengirku
"Lisa.. Lisa.. Lebih baik kamu belajar daripada main gituan. Banyak mudharatnya lis kamu main, udah gak belajar, kesekolah telah lagi! Gimana mau lulus SNMPTN coba? Gak mau jadi orang sukses?"
"Ya mau dong tan. Tapi kalo pun gak sukses, nanti jodohku bakalan kaya raya tan" aku tersenyum
"Yey ngarep! Mana ada orang yang mau kalo kita aja males belajar"
"Biarin wek" ku tinggalkan tania sendirian dan pulang menuju rumah. Tania hanya bisa menggelengkan kepala. Tapi, niatnya untuk merubah lisa tak berhenti disana
*****
Suatu pagi, Tania pergi ke rumah Lisa. Ia masih tetap teguh dengan niatnya. Merubah lisa menjadi lebih baik bersamanya ke pengajian.
"Lisa..." panggil Tania sambil memencet bel
"Iya sebentar.." seorang ibu yang sedang menggunakan celemek itu keluar dari rumah
"Lisa nya ada, Bu?" tanya Tania
"Ada tuh di kamar tan, lagi man apa tuh plen jombi"
"Plants and zombies, Bu"
"Gak tau apalah itu, Nak. Ibu jadi susah hati. Gara-gara main itu, dia jadi gak pernah belajar boro-boro bantu ibu di dapur" keluhnya
"Sabar Bu, Tania bakalan nasehatin Lisa terus kok, Bu"
"Makasih ya, Nak Tania"
"Makasih ya, Nak Tania"
"Iya Bu, Tania ke kamar Lisa dulu ya, Bu" Tania berlalu menuju kamar Lisa
"Tok..tok.. Lis, ayo hari ini ikut ke pengajian masjid Al-Ikhlas?"
"Ih, kamu gak capek ya ngajakin aku kesana terus" celotehnya sembari membuka pintu
"Gaklah, aku gak akan capek mengajak kepada kebaikan!"
"Oke, hari ini aku mau. Tapi inget, cuma hari ini titik"
*****
Setibanya di pengajian, Lisa sangat tertarik mendengarkan Ustadzah menyampaikan materi. Pintu hatinya terbuka sedikit demi sedikit.
"Jadi anak-anakku sekalian, memperbaiki diri itu sangat penting. Bagaimana mungkin, kita yang malas mendapatkan jodoh yang rajin? Jodoh itu cerminan diri kita. Ingatlah janji Allah bahwa wanita yang baik hanya untuk laki-laki yang baik Oleh karena itu, sudah seharusnya kita senantiasa memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada-Nya. Agar kelak kita mendapatkan jodoh yang baik. Baik akhlak, iman dan tingkahnya"
"Astaghfirullah, selama ini aku telah membiarkan diriku mendapat jodoh yang tak baik dengan tingkah laku ku yang malas" aku berseru menyesal dalam hati. Mulai hari ini, aku mulai memperbaiki diri agar mendapat jodoh yang baik. Aamiin.
*****
Setelah tamat SMA dan kuliah, aku telah bekerja di Perusahaan Ternama. Alhamdulillah, gajinya cukup memenuhi tabungan untuk menaikkan haji kedua orangtuaku. Aku jadi teringat 7 tahun yang, ucapan Ustadzah yang telah membuatku memperbaiki diri.
"Syukurlah aku cepat memperbaiki diri, kalau tidak? Aku pasti sudah jadi pengangguran karena malas"
*****
Jam makan siang dikantor telah tiba, perut ku kerocongan dari tadi. Segera saja aku mencari tempat makan di sekitar kantor. Ketika sedang memesan makanan, aku melihat seorang laki-laki. Aku seakan mengenali wajahnya, namun tak tahu namanya. Ia juga melihatku lalu mendekatiku,
"Kamu Melisa kan? Yang waktu itu terlambat ke sekolah sewaktu SMA" tanya nya
Aku terperangah, dia adalah orang yang ku tabrak waktu itu. Yang ku khayalkan jadi jodohku. Malu sekali rasanya ia mengenalku karena keterlambatanku ke sekolah.
"Iya, kamu masih ingat saja Ohyam aku belum tau namamu?"
"Namaku Giffari. Tentu saja aku masih ingat dengan jelas. Aku menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu Namun aku sadar, bukan saat yang tepat untuk mengungkapkannya. Aku terus memperbaiki diri agar suatu saat nanti ketika aku telah sukses, aku akan bertemu kamu. Kamu yang sekarang telah berubah, memperbaiki diri menjadi lebih baik. Aku ingin melamarmu, maukah kau menjadi ibu dari anak-anakku nanti?"
Ah.. Terimakasih YaAllah. Ternyata janji-MU tak pernah salah.
...وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ...
Komentar
Posting Komentar